Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 1 Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 1 Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, dkk

24/08/2021 11:54:11

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta © 201

7

pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer:

Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di

bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap

awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa

diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan

perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan

laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan

dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prakarya dan Kewirausahaan/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- .

Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 201

7

.

vi, 138 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2

ISBN 978-602-427-153-4 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-427-155-8 (jilid 1b)

1. Prakarya -- Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis

:

Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, Rinrin Jamrianti dan

Desta Wirmas

Penelaah

:

Rozmita Dewi, Wahyu Prihatini, Caecilia Tridjata, Latif Sahubawa,

Djoko Adi Widodo, Suci Rahayu, Danik Diani Asadayani, Cahyana

Yuni Asmara

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kem

en

dikbud.

Cetakan Ke-1, 2014 ISBN 978-602-282-451-0 (Jilid 1b)

Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi)

Cetakan Ke-

3

, 201

7

(Edisi Revisi)

Disusun dengan huruf Myriad Pro, 12 pt.

Prakarya dan Kewirausahaan

iii

Kata Pengantar

Kreativitas dan keterampilan peserta didik dalam menghasilkan produk

kerajinan, produk rekayasa, produk budidaya maupun produk pengolahan

sudah dilatihkan melalui Mata Pelajaran Prakarya sejak di Sekolah

Menengah Kelas VII, VIII dan Kelas IX. Peserta didik telah diperkenalkan pada

keragaman teknik untuk menghasilkan produk kerajinan, produk rekayasan,

produk budidaya dan produk pengolahan. Teknik yang dilatihkan dapat

dimanfaatkan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang khas daerah

di daerah masing-masing. Peserta didik akan dengan kreatif dan terampil

mengembangkan potensi khas daerah. Produk-produk tersebut berpotensi

memiliki nilai ekonomi melalui wirausaha.

Pada Sekolah Menengah Kelas X, XI dan XII pembelajaran Prakarya

disinergikan dengan kompetensi Kewirausahaan, yaitu dalam Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Kewirausahaan merupakan

kemampuan yang sangat penting dimiliki untuk dapat berperan di masa

depan. Kewirausahaan meliputi pengolahan jiwa, semangat, pengetahuan,

potensi kreatif dan keterampilan. Materi pembelajaran Prakarya pada

Kerajinan, Rekayasa, Budidaya maupun Pengolahan dikaitkan dengan

konteks Kewirausahaan. Pada Kelas X peserta didik telah mulai dikenalkan

kepada konsep wirausaha dan sikap dasar seorang wirausahawan.

Pada Kelas X peserta didik akan menjalankan proses pembelajaran

yang lebih ditekankan kepada simulasi berwirausaha dengan

memanfaatkan keterampilan melihat peluang pasar, berpikir kreatif,

merancang, memproduksi, mengemas dan memasarkan secara sederhana.

Kegiatan pembelajaran juga menekankan kepada kemampuan bekerja

di dalam kelompok, sehingga peserta didik memiliki keterampilan untuk

bekerjasama. Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X melatih

sikap, memberikan pengetahuan, dan mengasah keterampilan peserta

didik untuk siap menjalankan wirausaha sesuai bidang prakarya yang

diminati serta sesuai dengan potensi khas daerah masing-masing.

Buku ini memberikan membimbing peserta didik untuk melakukan

kegiatan secara bertahap, sesuai tahapan yang dilakukan untuk memulai

suatu usaha. Pada setiap Bab, diawali dengan pengetahuan tentang konteks

dari bidang prakarya; kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan. Proses

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

iv

pembelajaran selanjutnya terdiri dari kegiatan yang merupakan tahapan

hingga pada tahap akhir adalah kegiatan simulasi wirausaha. Peserta didik

dapat secara aktif memperkaya pengetahuan dengan mencari data dan

informasi dari berbagai sumber lain di luar buku ini. Peserta didik juga

dapat mengembangkan ide sesuai dengan ciri khas dan potensi daerahnya

agar kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran menjadi nyata

dan sesuai dengan peluang dan kebutuhan yang ada.

Tim Penulis

Prakarya dan Kewirausahaan

v

Daftar Isi

Kata Pengantar

............................................................................................................................

iii

Daftar Isi

.........................................................................................................................................

v

Semester II

KERAJINAN

........................................................................................................

1

Bab 1. Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

...........................

3

A.

P

erencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

................

6

B.

P

erancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek

Budaya Lokal

.........................................................................................................................

7

C.

P

enghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek

Budaya Lokal

...........................................................................................................................

23

D.

P

emasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek

Budaya Lokal

..........................................................................................................................

24

E.

E

valuasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek

Budaya Lokal

..........................................................................................................................

26

REKAYASA

..........................................................................................................

29

Bab

2

. Wirausaha Produk Grafika

...........................................................................................

31

A.

P

erencanaan Usaha Produk Grafika

..............................................................................

36

B.

P

erancangan dan Produksi Produk Grafika

................................................................

51

C.

P

enghitungan Harga Pokok Produksi Produk Grafika

............................................

63

D.

P

emasaran Langsung Produk Grafika

..........................................................................

64

E.

E

valuasi Hasil Kegiatan Pembelajaran Usaha Produk Grafika

..............................

66

BUDIDAYA

.........................................................................................................

69

Bab 3. Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias

..............................................................

71

A.

P

roses Produksi Budidaya Tanaman Hias

....................................................................

73

B.

P

erhitungan Harga Pokok Usaha Budidaya Tanaman Hias

...................................

85

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

vi

C.

P

emasaran Langsung Usaha Budidaya Tanaman Hias

.........................................

88

D.

Perumusan H

asil Kegiatan Usaha Budidaya Tanaman Hias

...............................

91

PENGOLAHAN

.................................................................................................

97

Bab 4. Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan Hewani

...............................

99

A. Perencanaan Usaha Makanan Awetan dari Bahan Hewani

..................................

100

B. Sistem Pengolahan dan Pengemasan Makanan Awetan dari

Bahan Hewani

......................................................................................................................

103

C. Perhitungan Harga Jual Makanan Awetan dari Bahan Hewani

..........................

109

D. Pemasaran Langsung Makanan Awetan dari Bahan Hewani

..............................

113

E. Perumusan Hasil Kegiatan Usaha Makanan Awetan dari Bahan Hewani

........

117

Daftar Pustaka

................................................................................................

121

Glosarium

........................................................................................................

123

Profil Penulis

...................................................................................................

125

Profil Penelaah

................................................................................................

128

Profil Editor

.....................................................................................................

136

Prakarya dan Kewirausahaan

1

KERAJINAN

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

2

Peta Materi

Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi

Objek Budaya Lokal

Perencanaan Usaha Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

A

Perancangan dan Produksi Kerajinan

dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

B

Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan

dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

C

Pemasaran Langsung Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

D

Evaluasi Hasil Kegiatan Pembelajaran

Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi

Objek Budaya Lokal

E

Prakarya dan Kewirausahaan

3

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir

kreatif untuk membuat kerajinan, ragam objek budaya lokal serta keberhasilan

wirausaha adalah anugerah Tuhan.

Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja

sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan

inovatifdalam membuat kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal guna

membangun semangat usaha.

Mendesain dan membuat kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal

berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur

berkarya.

Mempresentasikan dan memasarkan kerajinan dengan inspirasi objek budaya

lokal dengan perilaku jujur dan percaya diri.

Melakukan evaluasi pembelajaran wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek

budaya lokal.

BAB I

Wirausaha Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

Tujuan Pembelajaran

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

4

Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/

objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian,

dan upacara adat. Artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah

tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya

tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi

satu kesatuan dan saling melengkapi.

Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan

pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh alat musik

tradisional. Contohnya Tari Belian Bawo, dari Suku Dayak Benuaq, awalnya

merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan untuk mengobati orang sakit,

membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi tarian, tari ini

sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Pada

tarian ini, biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang sakit.

Tarian ini ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.

Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber

inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan

produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat

musik merupakan artifak/objek budaya.

Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat

menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap

daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi

dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia

adalah kearifan lokal (

local genius

) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak

ada habisnya.

Sumber: Cicilia Jeno, Borneo Festival

Gambar 1.1

Gestur penari dan pakaian Tari Belian Bawo dapat menjadi inspirasi untuk

kerajinan miniatur penari.

Prakarya dan Kewirausahaan

5

Alat Musik

dan lain-lain

Senjata

Budaya Tradisional

Budaya Nonbenda

Bangunan

Artefak/Objek Budaya

Pakaian Adat

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.2

Jenis Artefak/ Objek Budaya Tradisional

Ragam Objek Budaya Lokal

1.

Buatkan kelompok dengan teman sekelas.

2.

Diskusikan dalam kelompok tentang objek budaya lokal apa saja yang ada

di daerahmu.

3.

Tuliskan jenis-jenis objek budaya lokal tersebut, nama atau judul serta

disertai penjelasan singkat.

Tugas 1

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

6

LK Tugas 1.

Judul

: Ragam Objek Budaya Lokal

Nama Daerah

: .......................

(contoh)

No.

Objek Budaya Lokal

Nama

Penjelasan

1

Motif ukiran kayu

...........

Motif ini memiliki makna .....

2

Bangunan

...........

.....

3

Senjata

...........

.....

4

5

A.

Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi

Objek Budaya Lokal

K

egiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia,

material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang

dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni

Man

(manusia),

Money

(uang),

Material

(bahan),

Machine

(peralatan),

Method

(cara kerja), dan

Market

(pasar). Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek

budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (

Material

),

keterampilan produksi (

Man & Machine

) dan budaya lokal yang ada di daerah

setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan

karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (

Market

) dari

produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai

kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (

Money

) dalam

kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.

Pada Tugas 1 telah dilakukan identifikasi terhadap objek budaya lokal yang

terdapat di daerahmu. Ragam objek budaya lokal yang terdapat di daerah

akan menjadi inspirasi untuk perancangan kerajinan yang akan dibuat.

Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan material/

bahan baku dan keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar. Untuk

itu dapat dilakukan pencarian informasi tentang ragam jenis material khas

daerah yang dapat digunakan untuk kerajinan serta perajin yang membuat

kerajinan di daerah setempat.

Prakarya dan Kewirausahaan

7

LK 2. Identifikasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar

No.

Bahan Baku/Material

Ragam Teknik

Contoh bentuk

(berupa foto, gambar

atau sketsa)

1.

Daun kelapa (contoh)

-

Anyaman (contoh)

2.

Kulit kerang

3.

Kain perca

4.

Dan lain-lain

Identifikasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar

1.

Amati lingkunganmu perhatikan ragam material atau bahan baku yang

tersedia di lingkungan sekitarmu.

2.

Carilah informasi dari buku, internet, maupun dari perajin yang ada

di daerahmu tentang ragam material dan teknik produksi yang dapat

digunakan untuk setiap material tersebut.

3.

Diskusikan dalam kelompok tentang ragam material dan teknik produksi

yang dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan dengan inspirasi

budaya. Tuliskan sebanyak-banyak tentang ragam bahan baku/material

dan teknik produksi yang ada di lingkungan sekitarmu.

4.

Presentasikan dalam bentuk tabel LK 2 atau bentuk presentasi lain yang

lebih menarik dan kreatif.

Tugas 2 (Kelompok)

B.

Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

Perancangan dan produksi didasari oleh data yang telah diperoleh

melalui Tugas 1 tentang Ragam Objek Budaya Lokal dan Tugas 2 tentang

Identifikasi Ragam Material dan Teknik produksi di lingkungan sekitar.

Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan

potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat

bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki objek budaya lokal yang

berbeda-beda. Pengembangan dari setiap objek budaya lokal tersebut

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

8

akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan

warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan

pengembangan objek budaya lokal adalah melalui pengembangan kerajinan.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan

pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model

kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan

dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk

kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang

dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif,

atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. Beberapa objek

budaya seperti pakaian tradisional dan perhiasan dikenakan oleh manusia.

Kerajinan dengan inspirasi objek budaya tradisional dapat berupa miniatur

objek budaya, benda hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi baru.

Sumber: Kemdikbud

Gambar 1.3

Potensi objek budaya lokal dan potensi material serta teknik produksi khas

daerah sebagai dasar pengembangan kerajinan.

Sumber: Kemdikbud

Gambar 1.4

Candi Borobudur di Jawa Tengah (kiri) sebagai inspirasi kerajinan logam (kanan).

Prakarya dan Kewirausahaan

9

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.5

Objek budaya kendaraan becak (kiri) sebagai inspirasi kerajinan logam (kanan).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.6

Objek budaya pakaian adat Minangkabau (kiri) sebagai inspirasi kerajinan kayu

(kanan).

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

10

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.7

Perahu Pinisi, objek budaya merupakan kearifan lokal Bangsa Indonesia.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.8

Miniatur Perahu Pinisi, terbuat dari

kayu, pelepah kelapa dan kertas koran.

Prakarya dan Kewirausahaan

11

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.9

Tongkonan, objek budaya merupakan kearifan lokal Bangsa Indonesia.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.10

Miniatur Tongkonan terbuat daru bambu dan kayu (kiri) dan wadah

dengan inspirasi gambar dan warna Tongkonan (kanan).

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

12

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.11

Objek budaya pakaian adat pengantin Jawa Tengah (kiri atas) sebagai inspirasi

kerajinan tatakan gelas (kanan).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.12 Objek budaya wayang kulit menjadi inspirasi untuk kerajinan kulit yang berfungsi

untuk pembatas buku.

Prakarya dan Kewirausahaan

13

Sumber: Wasudewa Brattacarya & Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.13

Objek budaya pakaian adat Bali (kiri)

sebagai inspirasi kerajinan mainan (kanan).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.14

Mainan inovatif dengan inspirasi pakaian adat Bali yang digunakan sebuah

keluarga.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

14

1.

Pencarian Ide Produk

Kita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah

setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik

dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut

dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan.

Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat

juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide

tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan

menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan

produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga

bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang

ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara

utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan

kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di

bawah ini.

- Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi?

- Produk kerajinan apa yang akan dibuat?

Sumber: pinterest.com & Kemdikbud, 2016

Gambar 1.15

Wadah persembahan upacara adat Bali (atas) sebagai inspirasi kerajinan wadah

perhiasan (bawah).

Prakarya dan Kewirausahaan

15

- Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut?

- Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai?

- Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?

- Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?

- Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?

- Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan

dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (

brainstorming

). Pada

proses

brainstorming

ini setiap anggota kelompok harus membebaskan

diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya.

Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal

sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau

sketsa.

Kunci sukses dari tahap

brainstorming

dalam kelompok adalah

jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan

pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide

yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa

mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan

semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan

keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi

bekal kita berkarya di masa depan.

2.

Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan

digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi

berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku

atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin

dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis

dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah

garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga

kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu

sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang

memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk

dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

3.

Pilih Ide Terbaik

Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya

dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik,

menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

4.

Prototyping

atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format

dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan

yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

16

dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi

model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan

material sebenarnya.

4.

Perencanaan Produksi

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi

atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-

langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi

dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

Pengembangan Desain dan Persiapan Produksi Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

1.

Carilah ide produk kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal yang

akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat

(

brainstorming)

dalam kelompok.

2.

Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan

faktor estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut.

3.

Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik.

4.

Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk

membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan.

5.

Buatlah produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan untuk

mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan pada

proses produksi yang sesungguhnya.

6.

Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun

gambar.

7.

Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta

petunjuk pembuatan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio

yang baik dan rapi.

Tugas 3 (Kelompok)

Prakarya dan Kewirausahaan

17

Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Benda Lokal

Proses produksi kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal berdasarkan

daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

- Bahan Baku

- Teknik Produksi

- Sumber Daya Manusia

Tahapan produksi secara umum terbagi atas

pembahanan, pembentukan,

perakitan, dan finishing

. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan

bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan

dilanjutkan dengan

proses pembentukan

. Pembentukan bahan baku

bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk

yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu

dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat.

Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan.

Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat

sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua

batang bambu.Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan,

dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat

menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara

pengetokan. Tahap terakhir adalah

finishing

.

Finishing

dilakukan sebagai

tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan.

Finishing

dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan.

Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu

dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan

produk.

Finishing

dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan

agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan

keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang

digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan

material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat

melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja

berupa kaca mata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan

dan

finishing

, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya

bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan

masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal

yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi,

hati-hati, teliti dan

penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan

keselamatan kerja

.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

18

Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan

yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi dengan baik?

Apakah sudah sesuai dengan ide, bayangan dan harapan kita? Apabila belum,

perbaikan apa yang harus kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan

lebih berkualitas?

Sumber: Kemdikbud, 2016

Gambar 1.16

Perlengkapan untuk K3, diantaranya Apron, masker dan sarung tangan

Prakarya dan Kewirausahaan

19

LK 4.

Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

Tahapan

Produksi

Jenis Aktivitas

& Teknik yang

Digunakan

Alat/Bahan

Metode dan Alat K3

Pembahanan

(contoh)

Menyerut kayu

(contoh)

Mesin serut

(contoh)

Kacamata dan

masker

Pembentukan

..................

..................

..................

Perakitan

..................

..................

..................

Finishing

..................

..................

..................

Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

1.

Setiap kelompok sudah memiliki rancangan kerajinan dengan inspirasi

objek budaya lokal yang telah dibuat pada Tugas 3.

2.

Tentukan jumlah produk yang akan diproduksi.

3.

Diskusikan dan tuliskan jenis aktivitas pada tahapan pembahanan, cara

pembentukan, cara perakitan dan cara

finishing

dari desain kerajinan

yang telah dirancang. Silakan mencari informasi dari buku, internet dan

bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota kelompok.

4.

Diskusikan dan tuliskan tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap

proses dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam

mendukung pembuatan produk. Silakan mencari informasi dari buku,

internet dan bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota

kelompok.

5.

Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang

menarik sesuai format LK 4. Boleh disertai gambar agar lebih mudah

dimengerti dan tampak menarik.

Tugas 4 (Kelompok)

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

20

Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan

serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai

ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai

identitas atau

brand

dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh

pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang

digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang

akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang

memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan

identitas atau

brand

dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain

Tugas 5 (Kelompok)

Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Kegiatan produksi dilakukan dalam kelompok. Tentukan target

jumlah produksi berdasarkan waktu, kemampuan produksi dan target

penjualan. Rencanakan proses produksi, jumlah bahan dan alat

serta kebutuhan tempat kerja berdasarkan target produksi. Buatlah

pembagian tugas yang sesuai dengan kompetensi anggota kelompok

dan mendukung kualitas produksi yang baik. Kegiatan produksi

tergantung pada desain kerajinan dan teknik produksi yang akan

digunakan. Secara umum tahapan produksi kerajinan seperti berikut.

1. Persiapan

- Persiapan bahan

- Persiapan alat kerja

- Persiapan tempat kerja

2.

Kegiatan Produksi

- Pembahanan

- Pembentukan

- Perakitan

- Finishing

3. Pascaproduksi

- Pemeriksaan kualitas (

Quality Control

)

- Pengemasan

- Perapian bahan, alat dan tempat kerja

- Persiapan penjualan

- Penjualan

Prakarya dan Kewirausahaan

21

ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna,

teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan

informasi teknis maupun memperkuat identitas atau

brand

.

Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), kemasan primer, kemasan sekunder dan

kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan

primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk.

Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk

melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya

tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat

produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier

yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas.

Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau

brand

dari produk tersebut

atau dari produsennya.

Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas

atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap

produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung

karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi

budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi

tentang budaya lokal yang menjadi inspirasi.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.17

Kemasan dengan lapisan pelindung busa tipis untuk melindungi produk kerajinan

dari benturan.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

22

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.18

Kemasan dengan keterangan fungsi (stiker), informasi tentang objek budaya

(digantung), dan identitas/

brand

pada bagian luar kemasan.

Pembuatan Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

1.

Buatlah kemasan untuk produk jadi dengan pertimbangan fungsi

pelindung produk dan identitas produk.

2.

Ingatlah untuk memasukkan biaya pembuatan kemasan ke dalam

penghitungan biaya produksi.

Tugas 6 (Kelompok)

Prakarya dan Kewirausahaan

23

C.

Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan

Inspirasi Objek Budaya Lokal

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya

produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja dan biaya

overhead

. Biaya yang termasuk ke dalam

overhead

adalah

biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan

untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak,

sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan

bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya

overhead

. Metode

penghitungan biaya produksi adalah seperti pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Contoh Penghitungan Biaya Produksi

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi

Rp. ...........................

Total Biaya Produksi

1.

Hitunglah biaya produksi dari kerajinan dari kelompokmu.

2.

Hitunglah biaya produksi kemasan produk.

3.

Diskusikan dalam kelompok berapa perkiraan harga jual produk karya

kelompokmu.

Tugas 7 (Kelompok)

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

24

LK 7

Total Biaya Produksi

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi Produk

Rp. ...........................

Biaya bahan baku kemasan

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi Kemasan

Rp. ........................... +

Total Biaya Produksi

Rp. ...........................

D.

Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi

Objek Budaya Lokal

Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung

kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan

hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (

single-

level marketing

) atau multitingkat (

multi-level marketing

). Penjualan satu

tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara

langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada

konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk

kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat

melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan,

dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya

sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan

menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual

dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat

kelompok penjual, disebut

multi-level marketing

Produk Perusahaan memiliki

usaha di bidang penjualan langsung (

direct selling

) baik yang menggunakan

single level

maupun

multi-level marketing

wajib memiliki Surat Izin Usaha

Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan

Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

Prakarya dan Kewirausahaan

25

Pelaksanaan Promosi dan Penjualan Langsung

1.

Tentukan target pasar khusus dari produk kerajinan yang sudah dibuat.

2.

Diskusikan dalam kelompok, materi dan cara promosi/pemasaran produk

yang tepat untuk target pasar tersebut.

3.

Buat pembagian tugas dalam kelompok untuk pelaksanaan pemasaran

dan penjualan kerajinan yang sudah dibuat oleh kelompok.

4.

Lakukan pemasaran dan penjualan langsung dari kerajinan yang sudah

dibuat oleh kelompok kalian.

Tugas 8 (Kelompok)

Sumber: caramedus.com

Gambar 1.19

Contoh penataan kerajinan yang menonjolkan identitas melalui warna-warna yang

khas.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

26

E.

Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha

Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Evaluasi Diri Semester 1

Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi

kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas

pembelajaran terhadap setiap peserta didik. Evaluasi individu meliputi

evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah

untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok,

kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A.

Berilah tanda cek (√) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti

pembelajaran Kerajinan di Semester 2

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Saya mengetahui arti dan lingkup

artefak/objek budaya.

2.

Saya mengetahui peluang wirausaha

di bidang kerajinan dengan inspirasi

objek budaya lokal.

3.

Saya mengetahui ragam objek budaya

lokal yang ada di daerah sekitar.

4.

Saya memiliki banyak ide untuk

kerajinan dengan inspirasi benda

budaya lokal yang ada di daerah

sekitar.

5.

Saya terampil membuat satu produk

kerajinan.

6.

Saya dapat menghitung biaya

produksi dan memperkirakan harga

jual.

Prakarya dan Kewirausahaan

27

7.

Saya berhasil menjual kerajinan

dengan inspirasi objek budaya lokal

dengan sistem penjualan langsung.

8.

Saya bekerja dengan rapi dan teliti.

9.

Saya dapat bekerja sama dalam

kelompok dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja saya

pada Semester 2.

Bagian B

Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 2:

Evaluasi Diri (Kelompok)

Bagian A.

Berilah tanda cek (√) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam

kelompok.

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Semua anggota kelompok kami memiliki

sikap yang baik.

2.

Semua anggota kelompok kami memiliki

pengetahuan yang lengkap tentang

materi pembelajaran Semester 2.

3.

Semua anggota kelompok kami memiliki

keterampilan yang beragam.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

28

4.

Semua anggota kelompok kami memiliki

kualitas keterampilan kerja yang tinggi.

5.

Kelompok kami mampu melakukan

musyawarah.

6.

Kelompok kami melakukan pembagian

tugas dengan adil.

7.

Anggota kelompok kami saling

membantu.

8.

Kelompok kami mampu menjual produk

kerajinan yang kami buat.

9.

Kelompok kami melakukan presentasi

dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja kelompok

kami pada Semester 2.

Bagian B

Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:

Prakarya dan Kewirausahaan

29

REKAYASA

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

30

Peta Materi

Wirausaha Produk Graka

C

Penghitungan Biaya Produksi Graka

B

Produksi Produk Graka

A

Perencanaan Usaha Produk Graka

D

Pemasaran Langsung Produk Graka

E

Evaluasi Hasil Kegiatan

Pembelajaran Wirausaha Graka